Paradigma Lama
Mengajar dalam paradigma lama
adalah proses menyampaikan informasi atau pengetahuan dari guru kepada peserta
didik. Paradigma ini berimplikasi bahwa segala sesuatu ditentukan oleh guru.
Pembelajaran berpusat pada guru, guru berfungsi sebagai sumber belajar, materi pelajaran
disampaikan secara langsung kepada peserta didik dengan menggunakan metode
ceramah. Peserta didik dipandang sebagai organisme yang pasif atau objek
pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah untuk menguasai sebanyak mungkin
informasi atau pengetahuan yang diperoleh dari guru. Penilaian biasanya
dilakukan setelah proses pembelajaran selesai dengan menggunakan bentuk
penilaian tertulis atau lisan. Keberhasilan pembelajaran diukur seberapa tinggi
penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran.
Paradigma Baru
Mengajar dalam paradigma baru
adalah proses mengatur lingkungan sedemikian rupa sehingga peserta didik mau
belajar atau dengan istilah lain adalah proses membelajarkan peserta didik.
Paradigma ini
berimplikasi bahwa segala sesuatu ditentukan bersama oleh guru dan peserta
didik. Pembelajaran berpusat pada peserta didik. Guru lebih berfungsi sebagai fasilitator
dan motivator dari pada sumber belajar. Materi pelajaran tidak disampaikan
secara langsung tetapi peserta didik diberi kesempatan untuk menemukan dan mengonstruksi ilmunya sendiri.
Peserta didik diberi ruang untuk mengembangkan potensinya. Peserta didik
dipandang sebagai organisme yang aktif atau subjek pembelajaran. Tujuan
pembelajaran adalah mengembangkan potensi peserta didik (potensi berpikir,
mental, dan emosional). Penilaian dilakukan pada saat pembelajaran sedang
berlangsung dan setelah pembelajaran selesai dengan menggunakan penilaian
otentik dengan berbagai bentuk antara lain observasi, penilaian diri, penilaian
teman sejawat, jurnal guru, penilaian tertulis, penilaian praktek, produk,
proyek, portofolio dan lain-lain. Keberhasilan pembelajaran diukur seberapa
besar keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran.
(MUH. ASRAR)
Tanggapan
Baik mengajar pada paradigma lama,
maupun paradigma baru tetap harus sejalan. Ada ilmu yang menuntut kita sebagai
guru untuk mentransfer langsung ilmu yg dimiliki tapi di sisi lain
menuntut kita sebagai motivator untuk melihat sejauh mana kemandirian para siswa
dalam memahami ilmu yg dberikan. Semoga ini bisa menjadi Pedoman dalam
membimbing dan mencerdaskan anak bangsa, dan bagi Guru akan menjadi ladang pahala
amal jariyah kelak. Aamiin. (RUBINAH AR)
Sebagai fasilitator Guru sebaiknya memberikan peluang bagi siswa tuk mengembangkan potensi diri mereka baik secara individu maupun kerja kelompok kecil dimana kerja kelompok adalah solusi terbaik tuk mengoptimalkan pembelajaran dlm kelas besar. Mengajar dgn paradigma baru di era milenial ini Guru diharapkan tidak hanya pintar, peka akan lingkungan, bijak dan kreatif akan tetapi juga open mind akan perubahan masa. Untuk hal tersebut di atas sebaiknya Guru tidak diberikan tugas terlalu banyak selain mengajar. Optimalkan pegawai administrasi untuk tugas administrasi sekolah dan siswa. (SUSI LATIEF)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan baik dan santun sebagai identitas Warga Negara Indonesia yang berbudi luhur dan ramah. Terima kasih telah memberikan komentar, kami akan sesegera mungkin membalas komentar Anda semampunya. Salam santun dan cinta kasih dari kami. Rantika Family.