Apa Makna Mengajar?


Paradigma Lama

Mengajar dalam paradigma lama adalah proses menyampaikan informasi atau pengetahuan dari guru kepada peserta didik. Paradigma ini berimplikasi bahwa segala sesuatu ditentukan oleh guru. Pembelajaran berpusat pada guru, guru berfungsi sebagai sumber belajar, materi pelajaran disampaikan secara langsung kepada peserta didik dengan menggunakan metode ceramah. Peserta didik dipandang sebagai organisme yang pasif atau objek pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah untuk menguasai sebanyak mungkin informasi atau pengetahuan yang diperoleh dari guru. Penilaian biasanya dilakukan setelah proses pembelajaran selesai dengan menggunakan bentuk penilaian tertulis atau lisan. Keberhasilan pembelajaran diukur seberapa tinggi penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran.

 

Paradigma Baru

Mengajar dalam paradigma baru adalah proses mengatur lingkungan sedemikian rupa sehingga peserta didik mau belajar atau dengan istilah lain adalah proses membelajarkan peserta didik. Paradigma ini berimplikasi bahwa segala sesuatu ditentukan bersama oleh guru dan peserta didik. Pembelajaran berpusat pada peserta didik. Guru lebih berfungsi sebagai fasilitator dan motivator dari pada sumber belajar. Materi pelajaran tidak disampaikan secara langsung tetapi peserta didik diberi kesempatan untuk menemukan dan mengonstruksi ilmunya sendiri. Peserta didik diberi ruang untuk mengembangkan potensinya. Peserta didik dipandang sebagai organisme yang aktif atau subjek pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah mengembangkan potensi peserta didik (potensi berpikir, mental, dan emosional). Penilaian dilakukan pada saat pembelajaran sedang berlangsung dan setelah pembelajaran selesai dengan menggunakan penilaian otentik dengan berbagai bentuk antara lain observasi, penilaian diri, penilaian teman sejawat, jurnal guru, penilaian tertulis, penilaian praktek, produk, proyek, portofolio dan lain-lain. Keberhasilan pembelajaran diukur seberapa besar keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran.

(MUH. ASRAR)

 

Tanggapan

Baik mengajar pada paradigma lama, maupun paradigma baru tetap harus sejalan. Ada ilmu yang menuntut kita sebagai guru untuk mentransfer langsung ilmu yg dimiliki tapi di sisi lain menuntut kita sebagai motivator untuk melihat sejauh mana kemandirian para siswa dalam memahami ilmu yg dberikan. Semoga ini bisa menjadi Pedoman dalam membimbing dan mencerdaskan anak bangsa, dan bagi Guru akan menjadi ladang pahala amal jariyah kelak. Aamiin. (RUBINAH AR)

 

Sebagai fasilitator Guru sebaiknya memberikan peluang bagi siswa tuk mengembangkan potensi diri mereka baik secara individu maupun kerja kelompok kecil dimana kerja kelompok adalah solusi terbaik tuk mengoptimalkan pembelajaran dlm kelas besar. Mengajar dgn paradigma baru di era milenial ini Guru diharapkan tidak hanya pintar, peka akan lingkungan, bijak dan kreatif akan tetapi juga open mind akan perubahan masa. Untuk hal tersebut di atas sebaiknya Guru tidak diberikan tugas terlalu banyak selain mengajar. Optimalkan pegawai administrasi untuk tugas administrasi sekolah dan siswa. (SUSI LATIEF)



Penulis: Tubagus Rangga Efarasti ~ Guru SD, Penulis dan Pekerja Seni ~

Artikel Apa Makna Mengajar? ini dipublikasikan oleh Penulis pada tanggal 12 Mei 2022. Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menginspirasi. Silakan tinggalkan jejak komentar, kritik, saran dan masukkan yang konstruktif sehingga kita bersama-sama menerbitkan kebaikan untuk bangsa yang berbudaya dan berkarakter. Terimakasih atas kunjungan Anda, semoga Allah SWT melindungi kita semua. Aamiin. Telah terekam 0 komentar: untuk artikel Apa Makna Mengajar?
 

0 Komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan baik dan santun sebagai identitas Warga Negara Indonesia yang berbudi luhur dan ramah. Terima kasih telah memberikan komentar, kami akan sesegera mungkin membalas komentar Anda semampunya. Salam santun dan cinta kasih dari kami. Rantika Family.